Yossha…
Dengan keadaan yang tenang pada malam
hari ini akan lebih terasa tenang kalau ditemani dengan lagu atau musik yang
kita suka, terlebih jika lagu-lagu yang bisa membuat kita menginat kembali
kenangan lama kita untuk merekap dan memperbaikinya. Berbicara mengenai musik atau
lagu, saya akan membawa pembaca semua mengingat salah satu Band legendaris Indonesia,band
yang membawa jenis musik dengan irama dan makna yang kuat sehingga tidak akan
mungkin dilupakan oleh penikmatnya, bahkan namanya sudah terkenal baik dalam
negeri maupun luar negeri. Band yang bisa dibilang membawa perubahan besar pada
jenis musik yang pada masanya sangat popular, band dengan banyak penggemar baik
muda maupun tua, dan sangat dikenang hingga sekarang.
Taraaa….
Band yang saya maksud adalah Koes Plus, jelas ketika mendengar nama band ini
yang terlintas dipikiran kita adalah kata ‘Legendaris’ ,dengan lagu-lagu yang ‘Easy
Listening’. Yup Koes Plus adalah band legendaris asal Indonesia yang terkenal
melahirkan banyak sekali album dan lagu-lagu yang sangat fenomenal dan terkenal
hingga sekarang ini. Bukan hal asing bagi kita ketika mendengar lagu-lagu
seperti “Diana”. “Bis Sekolah”. “Bunga di Tepi Jalan”,dll
Berikut
ini sedikit pengenalan tentang Koes Plus:
Koes
Plus adalah grup musik Indonesia yang dibentuk pada tahun 1969 sebagai
kelanjutan dari grup Koes Bersaudara. Grup musik yang terkenal pada
dasawarsa 1970-an ini sering dianggap sebagai
pelopor musik pop dan rock 'n roll di
Indonesia. Sampai sekarang, grup musik ini kadang masih tampil di pentas musik
membawakan lagu-lagu lama mereka, walaupun hanya tinggal Yonyang aktif.
Dari Koes
Bersaudara menjadi Koes Plus
Dari
kelompok Koes Bersaudara ini lahir lagu-lagu yang sangat populer seperti “Bis
Sekolah”,“Di Dalam Bui”, “Telaga Sunyi”, “Laguku Sendiri” dan masih banyak
lagi. Koesnomo (Nomo), selain bermusik juga mempunya pekerjaan sampingan
sementara Tonny menghendaki totalitas dalam bermusik yang membuat Nomo harus
memilih: tetap bermusik bersama Koes Bersaudara atau keluar. Nomo memilih opsi
terakhir dan diikuti oleh adiknya Koesroyo (Yok). Dengan keluarnya dua anggota
Koes Bersaudara yakni Koesnomo (Nomo) dan Koesroyo (Yok), Koes Bersaudara pun
usai. Tonny yang terus ingin bermusik menggamit dua musisi masing-masing oleh
Kasmuri (Murry) dan Totok AR, pemain bass group Philon. Band ini memakai nama
Koes Plus, artinya plus dua orang di luar dinasti Koeswoyo: Totok A.R dan
Murry.
Lagu-lagu
Koes Bersaudara lebih menonjolkan harmonisasi vokal ( seperti lagu “Telaga
Sunyi”, “Dewi Rindu” atau “Bis Sekolah”) dibanding lagu-lagu Koes Plus.
Kelompok Koes Plus dimotori oleh almarhum Tonny Koeswoyo (anggota tertua dari
kelompok musik Koeswoyo). Koes Plus dan Koes Bersaudara harus dicatat sebagai
pelopor musik pop di Indonesia. Sulit dibayangkan sejarah musik pop kita tanpa
kehadiran Koes Bersaudara dan Koes Plus.
Tradisi
membawakan lagu ciptaan sendiri adalah tradisi yang diciptakan Koes Bersaudara.
Kemudian tradisi ini dilanjutkan Koes Plus dengan album serial volume 1,
2 dan seterusnya. Begitu dibentuk, Koes Plus tidak langsung mendapat simpati
dari pecinta musik Indonesia. Piringan hitam album pertamanya sempat
ditolak beberapa toko kaset. Mereka bahkan
mentertawakan lagu “Kelelawar” yang sebenarnya asyik itu.
Kemudian
Murry sempat ngambek dan pergi ke Jember sambil membagi-bagikan piringan hitam
albumnya secara gratis pada
teman-temannya. Dia bekerja di pabrik gulasekalian
main band bersama Gombloh dalam grup
musik Lemon Trees.
Tonny yang kemudian menyusul Murry untuk diajak kembali ke Jakarta. Baru setelah lagu “Kelelawar”
diputar di RRI orang lalu mencari-cari album
pertama Koes Plus. Beberapa waktu kemudian lewat lagu-lagunya “Derita”,
“Kembali ke Jakarta”, “Malam Ini”, “Bunga di Tepi Jalan” hingga lagu “Cinta
Buta”, Koes Plus mendominasi musik Indonesia waktu itu.
Lebih
lengkap silahkan baca di:
Berbicara
mengenai Koes Plus kurang pas rasanya jika tidak memulai obrolan dengan fans
atau dikenal dengan pelestari Koes Plus secara langsung, kali ini saya akan
melakukan sedikit kegiatan reportase kepada salah satu pelestari Koes Plus yang
bernama Bambang Trianto (49), Kelahiran Jakarta 30 Oktober 1965, memiliki
banyak sekali koleksi kaset Koes Plus dan termasuk kedalam pelestarinya yang memiliki
grup bernama ‘Harplus’ yang berasal dari kata ‘Harto’ (Yang merupakan nama
orang tuanya) dan ‘Plus’ yang berarti gabungan kata ‘Koes Plus’
Beliau
mulai menyukai Koes Plus sejak kelas 5 SD dan mulai mengoleksi album-album band
kesukaannya itu, beliau juga masih menekuni hobbynya sebagai pelestari hinnga
sekarang, bahkan tidak jarang pulang malam untuk berkumpul dengan
teman-temannya yang juga sebagai pelestari Koes Plus. Memiliki formasi yang
sama dengan Koes Plus beliau berperan atau bahasa kerennya sih Cosu dari Tonny
Koeswoyo dibagian Lead Guitar, permainan gitar yang ciamik dan enak dilihat
adalah hasil bakat dan kecintannya terhadap band kesukaannya itu, beliau juga
pandai mencopy irama, beat hingga not sang idola, sungguh hal yang sangat luar
biasa mengingat teknik bermain melody Tonny Koeswoyo itu benar-benar
menakjubkan.
Berikut
ini adalah link rekaman beliau dengan Murry
Shakila - By. Koeswara Band Feat. Murry Koes
Plus
“Koes
Plus ini terobosan baru dimana sebelumnya belum ada yang mengeluarkan lagu-lagu
dengan power yang berbeda, mereka berani tampil beda dan berani benar-benar
serius dalam karir mereka,mulai menyukai Koes Plus tuh mulai kelas 5 SD mulai
dari situ akhirnya mulai mengoleksi album-album mereka, sebenernya sih ini juga
masih banyak lagi koleksinya Cuma beberapaudah ada yang ilang jadinya yang
kesisa sekarang bener-bener dijaga soalnya nyarinya juga susah banget, dan
mungkin sekalinya ada harganya pasti bakalan mahal banget”- Bambang Trianto.
Beliau
ini kayaknya emang fans berat banget, waktu lagi wawancara aja banyak hal yang
beliau rasakan sebagai pelestari Koes Plus bahkan bisa mengingat masa lalu
katanya. Cukup terpukau juga sih ngeliat koleksi beliau tentang idolanya
tersebut, melihat betapabanyaknya lagu-lagu yang sudah Koes Plus ciptakan
memang membuat kita merinding, jika saya hidup pada zaman Koes Plus mulai
terbentuk mungkin saya juga akan sangat fanatic sekali, terlebih kalau menurut
saya sih Koes Plus ini ya jeniusnya musik.
Beberapa
koleksi beliau juga saya abadikan dan cukup membuat tercengang juga karena jumlahnya
itu ya gak sedikit, beliau dengan senang hati mengeluarkan koleksinya bahkan
sambil memeritahu kapan saja album-album yang sedang disusun itu dikeluarkan,
benar-benar berpengetahuan luas ya seputar idolanya.
Yup sekilas reportase saya dengan salah satu pelestari Koes Plus, jika ada kekurang mohon dimaafkan