Captain Harlock

Captain Harlock

Jumat, 09 Januari 2015

Reportase : Hellofest 10

Yup kali ini saya akan mengulas sedikit tentang salah satu ajang Jepang-fest yang diselenggarakan tahun lalu, festival kali ini mengusung nama dengan sebutan Hellofest 10


Bagi penggemar kebudayaan Jepang baik itu dalam kebudayaannya, Anime maupun hal-hal menarik seputar Cosuplay pasti tau atau paing tidak pernah mendengar event semacam ini, saya sangat tertarik dengan para cosuplay yang mau atau dengan senang hati membawa peralatan bahkan bercostume demenarik mungkin untuk bisa meniru tokoh anime maupun idola-idola Jepang, yang ada dipikiran saya pertama kali adalah "Ribet" dan yah begitulah yang sya pikirkan, melihat para cosu yang menggunakan pakaian ataupun aksesoris yang cukup ribet ditambah lagi dengan banyaknya pengunjung serta cuaca yang saat itu sedang panas-panasnya menurt sayaitu perjuangan besar jika menjadi Cosuplay.

Acara yang dilaksanakan di Senayan ini memang sangat luar biasa menarik, banyak stand-stand penjualan merchendise semua yang berbau Jepang serta adanya acara Costummasa disalah satu teater yang ada di Senayan, antusias para pengunjumg juga sangat luar biasa, yang membuat saya bangga adalah dengan super panjangnya antrian sebelum masuk kedalam venue,saya tidak pernah melihat adanya adu desak-desakan bahan beberapa pengunjung dengan senang hat memeberitahu jalan bagi para Cosuplayer yang memang saat itu tersesat,karena pintu masuk antara Cosuplayer dengan pengunjung itu dibedakan.

Saya sedikit meawancara teman saya yang pada sat itu adalah Coplayer juga, teman saya bernama Elfira Firliani, dia mengatakan dia bercosplay menjadi tokoh anime dai anime lets and Go-michael. Tampaknya kostum yang dikenakan terbilang simple namun tetap saja itu ribet namun juga bagus.Elfira demikian nama panggilannya berusia 18 tahun,mengatakan sering mengikuti acara-acara yang berbau Jepang, bahkan dai juga mengetahui banyak sekali karakter anime yang di cosuplay kan oleh beberapa orang disana.

"Acara yang kayak gini akan lebih bagus kalau diadakan lebih banyak lagi disetiap tahunnya, ada banyakCosuplayer yang luar biasa disini, acara yang seperti ini kan jga bisa dijadikan ajang kreativitas anak muda, daripada menghamburkan uang untuk hal negatif lebih baik dijadikan aset yang seperti ini (maksudnya kostume) mulai dari acara ini kan juga bisa membuat kita punya banyak teman, lagipula gak ada salahnnya mempelajari atau menegetahu kebudayaan luar ya kayak kebudayaan Jepang yang sekarang ini" -Elfoira Firliani

Elfira sendiri baru mulai benar-benar tergerak untuk menjadi cosuplay pada saat Lulus SMA namun sudah mengoleksi kostumenya saat kelas 3 SMA.




UzumakI Naruto (Kyuubi Mode)


Kagami Taiga-Seirin No Ace (Kuroko No Basuke)



Aomine Daiki (Kuroko No Basuke)


Shingeki No Kyojin (with Elfira)


dan ini Elfira yang menggunakan kostume Cosuplay


Mungkin hanya sedikit yang bisa saya bagikan, semoga bisa diterima dengan baik
Jaa ne *Bow





Reportase Pelestari Koes Plus

Yossha… Dengan keadaan yang tenang  pada malam hari ini akan lebih terasa tenang kalau ditemani dengan lagu atau musik yang kita suka, terlebih jika lagu-lagu yang bisa membuat kita menginat kembali kenangan lama kita untuk merekap dan memperbaikinya. Berbicara mengenai musik atau lagu, saya akan membawa pembaca semua mengingat salah satu Band legendaris Indonesia,band yang membawa jenis musik dengan irama dan makna yang kuat sehingga tidak akan mungkin dilupakan oleh penikmatnya, bahkan namanya sudah terkenal baik dalam negeri maupun luar negeri. Band yang bisa dibilang membawa perubahan besar pada jenis musik yang pada masanya sangat popular, band dengan banyak penggemar baik muda maupun tua, dan sangat dikenang hingga sekarang.

Taraaa…. Band yang saya maksud adalah Koes Plus, jelas ketika mendengar nama band ini yang terlintas dipikiran kita adalah kata ‘Legendaris’ ,dengan lagu-lagu yang ‘Easy Listening’. Yup Koes Plus adalah band legendaris asal Indonesia yang terkenal melahirkan banyak sekali album dan lagu-lagu yang sangat fenomenal dan terkenal hingga sekarang ini. Bukan hal asing bagi kita ketika mendengar lagu-lagu seperti “Diana”. “Bis Sekolah”. “Bunga di Tepi Jalan”,dll
Berikut ini sedikit pengenalan tentang Koes Plus:

Koes Plus adalah grup musik Indonesia yang dibentuk pada tahun 1969 sebagai kelanjutan dari grup Koes Bersaudara. Grup musik yang terkenal pada dasawarsa 1970-an ini sering dianggap sebagai pelopor musik pop dan rock 'n roll di Indonesia. Sampai sekarang, grup musik ini kadang masih tampil di pentas musik membawakan lagu-lagu lama mereka, walaupun hanya tinggal Yonyang aktif.

Dari Koes Bersaudara menjadi Koes Plus
Dari kelompok Koes Bersaudara ini lahir lagu-lagu yang sangat populer seperti “Bis Sekolah”,“Di Dalam Bui”, “Telaga Sunyi”, “Laguku Sendiri” dan masih banyak lagi. Koesnomo (Nomo), selain bermusik juga mempunya pekerjaan sampingan sementara Tonny menghendaki totalitas dalam bermusik yang membuat Nomo harus memilih: tetap bermusik bersama Koes Bersaudara atau keluar. Nomo memilih opsi terakhir dan diikuti oleh adiknya Koesroyo (Yok). Dengan keluarnya dua anggota Koes Bersaudara yakni Koesnomo (Nomo) dan Koesroyo (Yok), Koes Bersaudara pun usai. Tonny yang terus ingin bermusik menggamit dua musisi masing-masing oleh Kasmuri (Murry) dan Totok AR, pemain bass group Philon. Band ini memakai nama Koes Plus, artinya plus dua orang di luar dinasti Koeswoyo: Totok A.R dan Murry.
Lagu-lagu Koes Bersaudara lebih menonjolkan harmonisasi vokal ( seperti lagu “Telaga Sunyi”, “Dewi Rindu” atau “Bis Sekolah”) dibanding lagu-lagu Koes Plus. Kelompok Koes Plus dimotori oleh almarhum Tonny Koeswoyo (anggota tertua dari kelompok musik Koeswoyo). Koes Plus dan Koes Bersaudara harus dicatat sebagai pelopor musik pop di Indonesia. Sulit dibayangkan sejarah musik pop kita tanpa kehadiran Koes Bersaudara dan Koes Plus.
Tradisi membawakan lagu ciptaan sendiri adalah tradisi yang diciptakan Koes Bersaudara. Kemudian tradisi ini dilanjutkan Koes Plus dengan album serial volume 1, 2 dan seterusnya. Begitu dibentuk, Koes Plus tidak langsung mendapat simpati dari pecinta musik Indonesia. Piringan hitam album pertamanya sempat ditolak beberapa toko kaset. Mereka bahkan mentertawakan lagu “Kelelawar” yang sebenarnya asyik itu.
Kemudian Murry sempat ngambek dan pergi ke Jember sambil membagi-bagikan piringan hitam albumnya secara gratis pada teman-temannya. Dia bekerja di pabrik gulasekalian main band bersama Gombloh dalam grup musik Lemon Trees. Tonny yang kemudian menyusul Murry untuk diajak kembali ke Jakarta. Baru setelah lagu “Kelelawar” diputar di RRI orang lalu mencari-cari album pertama Koes Plus. Beberapa waktu kemudian lewat lagu-lagunya “Derita”, “Kembali ke Jakarta”, “Malam Ini”, “Bunga di Tepi Jalan” hingga lagu “Cinta Buta”, Koes Plus mendominasi musik Indonesia waktu itu.
Lebih lengkap silahkan baca di:
Berbicara mengenai Koes Plus kurang pas rasanya jika tidak memulai obrolan dengan fans atau dikenal dengan pelestari Koes Plus secara langsung, kali ini saya akan melakukan sedikit kegiatan reportase kepada salah satu pelestari Koes Plus yang bernama Bambang Trianto (49), Kelahiran Jakarta 30 Oktober 1965, memiliki banyak sekali koleksi kaset Koes Plus dan termasuk kedalam pelestarinya yang memiliki grup bernama ‘Harplus’ yang berasal dari kata ‘Harto’ (Yang merupakan nama orang tuanya) dan ‘Plus’ yang berarti gabungan kata ‘Koes Plus’
Beliau mulai menyukai Koes Plus sejak kelas 5 SD dan mulai mengoleksi album-album band kesukaannya itu, beliau juga masih menekuni hobbynya sebagai pelestari hinnga sekarang, bahkan tidak jarang pulang malam untuk berkumpul dengan teman-temannya yang juga sebagai pelestari Koes Plus. Memiliki formasi yang sama dengan Koes Plus beliau berperan atau bahasa kerennya sih Cosu dari Tonny Koeswoyo dibagian Lead Guitar, permainan gitar yang ciamik dan enak dilihat adalah hasil bakat dan kecintannya terhadap band kesukaannya itu, beliau juga pandai mencopy irama, beat hingga not sang idola, sungguh hal yang sangat luar biasa mengingat teknik bermain melody Tonny Koeswoyo itu benar-benar menakjubkan.
Berikut ini adalah link rekaman beliau dengan Murry

Shakila - By. Koeswara Band Feat. Murry Koes Plus


“Koes Plus ini terobosan baru dimana sebelumnya belum ada yang mengeluarkan lagu-lagu dengan power yang berbeda, mereka berani tampil beda dan berani benar-benar serius dalam karir mereka,mulai menyukai Koes Plus tuh mulai kelas 5 SD mulai dari situ akhirnya mulai mengoleksi album-album mereka, sebenernya sih ini juga masih banyak lagi koleksinya Cuma beberapaudah ada yang ilang jadinya yang kesisa sekarang bener-bener dijaga soalnya nyarinya juga susah banget, dan mungkin sekalinya ada harganya pasti bakalan mahal banget”- Bambang Trianto.

Beliau ini kayaknya emang fans berat banget, waktu lagi wawancara aja banyak hal yang beliau rasakan sebagai pelestari Koes Plus bahkan bisa mengingat masa lalu katanya. Cukup terpukau juga sih ngeliat koleksi beliau tentang idolanya tersebut, melihat betapabanyaknya lagu-lagu yang sudah Koes Plus ciptakan memang membuat kita merinding, jika saya hidup pada zaman Koes Plus mulai terbentuk mungkin saya juga akan sangat fanatic sekali, terlebih kalau menurut saya sih Koes Plus ini ya jeniusnya musik.

Beberapa koleksi beliau juga saya abadikan dan cukup membuat tercengang juga karena jumlahnya itu ya gak sedikit, beliau dengan senang hati mengeluarkan koleksinya bahkan sambil memeritahu kapan saja album-album yang sedang disusun itu dikeluarkan, benar-benar berpengetahuan luas ya seputar idolanya.








Yup sekilas reportase saya dengan salah satu pelestari Koes Plus, jika ada kekurang mohon dimaafkan




Pemakaman yang Mendunia dan Unik

Kali ini saya akan membahas tentang beberapa tradisi pemakaman baik dalam negeri maupun dari luar negri yang sudah membudaya

RITUAL TIWAH

Ritual Tiwah dijadikan objek wisata karena unik dan khas banyak para wisatawan mancanegara tertarik pada upacara ini yang hanya di lakukan oleh warga Dayak Kalteng. Tiwah merupakan upacara ritual kematian tingkat akhir bagi masyarakat suku Dayak di Kalimantan Tengah (Kalteng), khususnya Dayak Pedalaman penganut agama Kaharingan sebagai agama leluhur warga Dayak.
Upacara Tiwah adalah upacara kematian yang biasanya digelar atas seseorang yang telah meninggal dan dikubur sekian lama hingga yang tersisa dari jenazahnya dipekirakan hanya tinggal tulangnya saja.

Ritual Tiwah bertujuan sebagai ritual untuk meluruskan perjalanan roh atau arwah yang bersangkutan menuju Lewu Tatau (Surga – dalam Bahasa Sangiang) sehingga bisa hidup tentram dan damai di alam Sang Kuasa. Selain itu, Tiwah Suku Dayak Kalteng juga dimaksudkan oleh masyarakat di Kalteng sebagai prosesi suku Dayak untuk melepas Rutas atau kesialan bagi keluarga Almarhum yang ditinggalkan dari pengaruh-pengaruh buruk yang menimpa.

Bagi Suku Dayak, sebuah proses kematian perlu dilanjutkan dengan ritual lanjutan (penyempurnaan) agar tidak mengganggu kenyamanan dan ketentraman orang yang masih hidup. Selanjutnya, Tiwah juga berujuan untuk melepas ikatan status janda atau duda bagi pasangan berkeluarga. Pasca Tiwah, secara adat mereka diperkenakan untuk menentukan pasangan hidup selanjutnya ataupun tetap memilih untuk tidak menikah lagi.

FAMADIHANA

Famadihana adalah tradisi pemakaman di Madagaskar. Dikenal sebagai berubahnya tulang. Ritual ini dilakukan dengan mengeluarkan jasad leluhur berdasarkan silsilah keluarga, membungkusnya kembali dengan kain suci yang baru, lalu para pelayat berpesta dengan menari-nari disekitar jasad disertai iringan musik.

Ritual ini merupakan jenis ritual yang baru ada. Pertama digelar sekitar abad ke-17. Budaya ini dipengaruhi oleh sistem upacara pemakaman ganda di Asia Tenggara. Upacara ini didasarkan kepada keyakinan bahwa roh-roh seseorang yang telah mati akan bergabung ke dunia para leluhur setelah jasad terurai (dekomposisi). Upacara ini diselenggarakan setiap tujuh tahunan.

Praktek Famadihana kini banyak menurun karena biaya yang mahal dari kain kafan sutra yang digunakan untuk melapisi jasad. Upacara ini juga mendapat tentangan dari pihak Evangelis, meskipun Gereja Katolik menganggap famadihana adalah murni budaya tanpa menyinggung masalah religius. Ada seorang Madagaskar yang menerangkan kepada BBC bahwa Famadihana dilakukan karena itu adalah cara kami untuk menghormati leluhur, selain itu famadihana merupakan sarana bagi seluruh keluarga besar untuk berkumpul.


ENDOCANNIBALISME

Mungkin ini ritual kematian terburuk yang pernah ada pengunjung Endocannibalisme Berasal dari bahasa Yunani Endo yang berarti "internal" atau "dari dalam" dan kanibalisme. Endocannibalisme adalah istilah yang menggambarkan praktik makan tubuh orang mati anggota dari suku atau kelompok sosial.

Praktek ini mungkin memiliki berbagai tujuan, termasuk upaya untuk menyerap karakteristik dan sifat-sifat almarhum, keyakinan bahwa dengan makan daging manusia ada regenerasi kehidupan setelah kematian, serta penggabungan roh orang mati ke dalam kehidupan keturunan, atau untuk memastikan pemisahan jiwa dari tubuh. 


PEMAKAMAN LANGIT

Pemakaman langit adalah tradisi adat pemakaman di Tibet. Prosesi ini diawali dengan mendoakan mayat kemudian membawa mayat ke puncak gunung tempat dimana banyak burung pemakan bangkai berada. Di puncak gunung, mayat ditelungkupkan, kemudian disayat-sayat agar mengundang burung pemakan bangkai datang. Burung-burung tersebut akan memakan seluruh bagian tubuh mayat.Kadang-kadang bagian tulang juga ditumbuk halus dan dijadikan makanan bagi burung yang lebih kecil, sepertigagak. Bagian tengkorak kepala juga kadang-kadang dibawa pulang untuk dijadikan cangkir minuman.
Kondisi geografis di Tibet yang berbukit dan berbatu membuat sulitnya mencari lahan kuburan ataupun kayu bakar untuk kremasi.Oleh karena itu, cara pemakaman langit dianggap lebih praktis dibandingkan dengan dikubur ataupun dikremasi.
Puncak gunung tempat berlangsungnya prosesi ini dipercaya merupakan jalan masuk menuju nirwana.Mayoritas penduduk Tibet merupakan pemeluk agama Buddha, di mana dalam agama tersebut dipercaya adanya reinkarnasi. Oleh karena itu, jasad yang telah meninggal tidak ada artinya lagi dan pada akhirnya akan kembali ke alam, baik melalui burung pemakan bangkai ataupun diuraikan di tanah. Dengan demikian, metode ini dipercaya akan lebih mempermudah arwah orang yang meninggal untuk sampai ke nirwana, karena telah memberikan kemurahan hati bagi burung pemakan bangkai


MUMI MESIR

Para penganut agama pagan selalu menyiapkan kehidupan sesudah mati sebaik-baiknya. Mereka membuat Piramida yang berbentuk lancip ke arah langit, dengan harapan, itu bisa mengumpulkan energi alam semesta yang memberikan kekuatan abadi bagi jenazah. Karena mereka yakin, bahwa tubuh yang telah mati itu akan dipakai kembali saat hidup di alam keabadian. Karenanya, harus dipersiapkan sesempurna mungkin.

Hal ini terjadi misalnya pada mumifikasi paling terkenal dalam tradisi Mesir kuno. Dilakukan dengan cara dibalsam dengan tujuan pengawetan tertentu. Orang Mesir percaya bahwa badan adalah tempat Ka seseorang yang sangat penting dalam masa setelah hidup.




Itu tadi beberapa upacara pemakaman yang sudah menjadi budaya atau tradisi baik dinegara sendiri maupun luar negeri, beberapa tradisi mungkin bisa membuat kita geleng-geleng kepala ataupun merasa aneh, namun seperti apapun cara pamakaman yang namanya sudah menjadi kebudyaan terkadang memang sulit di cerna ataupun diterima oleh akal sehat kita, namun sebagai orang-orang yang berbudaya ada baiknya kita memaklumi dan menghormatinya.Jika sulit menerimanya tapi tidak ada salahnya untuk kita mengetahuinya, semuanya itu bisa menjadi pengetahuan untuk kita semua, seperti apapun cara pemakamannya yang perlu kita tahu adalah semuanya itu pasti mempunyai maksud suci tertentu.

Harajuku Sebagai Kebudayaan Modern Jepang

Kali ini saya akan membahas seputar gaya atau fashion yang berasal dari Jepang dan bisa dikatakan gaya ini sudah menjadi salah satu yang membudaya  di Jepang. Bagi para Otaku atau bagi yang suka atau tertarik dengan negara Jepang pasti sudah ada bayangan nih tentang apa yang akan dibahas, dan yup... Jawabannya adalah Harajuku Style. Gaya berpakaian super unik namun memiliki kesan fresh dan elegan bagi para penikmat fashion.


Bagi yang belum tau apa sih "Harajuku" itu? atau mungkin seperti apasih "Harajuku" itu berkembang dinegaranya? Mari kita simak sebentar yuk tentang penjelasannya.

Harajuku kalau kita lihat sekilas hanya sebuah fashion yang sudah membudaya di Jepang bahkan beberapa masyarakat di negara lain juga ada yang sering meniru gaya harajuku ini, namun kita harus tau dulu nih cerita di balik "Harajuku". 











Sebelum zaman Edo, Harajuku merupakan salah satu kota penginapan (juku) bagi orang yang bepergian melalui rute Jalan Utama KamakuraTokugawa Ieyasu menghadiahkan penguasaan Harajuku kepada ninja dari Provinsi Iga yang membantunya melarikan diri dari Sakai setelah terjadi Insiden Honnōji.

Di zaman Edo, kelompok ninja dari Iga mendirikan markas di Harajuku untuk melindungi kota Edo karena letaknya yang strategis di bagian selatan Jalan Utama Kōshū. Selain ninja, samurai kelas Bakushin juga memilih untuk bertempat tinggal di Harajuku. Petani menanam padi di daerah tepi Sungai Shibuya, dan menggunakan kincir air untuk menggiling padi atau membuat tepung.

Di zaman Meiji, Harajuku dibangun sebagai kawasan penting yang menghubungkan kota Tokyo dengan wilayah sekelilingnya. Pada tahun 1906Stasiun JR Harajuku dibuka sebagai bagian dari perluasan jalur kereta api Yamanote. Setelah itu, Omotesando (jalan utama ke kuil) dibangun pada tahun 1919 setelah Kuil Meiji didirikan.

Setelah dibukanya berbagai department store pada tahun 1970-an, Harajuku menjadi pusat busana. Kawasan ini menjadi terkenal di seluruh Jepang setelah diliput majalah fesyen seperti Anan dan non-no. Pada waktu itu, kelompok gadis-gadis yang disebut Annon-zoku sering dijumpai berjalan-jalan di kawasan Harajuku. Gaya busana mereka meniru busana yang dikenakan model majalah Anan dan non-no.

Sekitar tahun 1980-an, Jalan Takeshita menjadi ramai karena orang ingin melihat Takenoko-zoku yang berdandan aneh dan menari di jalanan. Setelah ditetapkan sebagai kawasan khusus pejalan kaki, Harajuku menjadi tempat berkumpul favorit anak-anak muda. Setelah Harajuku makin ramai, butik yang menjual barang dari merek-merek terkenal mulai bermunculan di Omotesando sekitar tahun 1990-an.
Silahkan baca juga di ( http://id.wikipedia.org/wiki/Harajuku )

Setelah membaca atau melihat gambar-gambar fashion atau gaya berbusana Harujuku mungkin sekilas kita akan memikirkan tentang ‘Visual Kei’. Banyak yang beranggapan Harajuku dan Visual Kei adalah gaya yang sama, Saya pribadi juga masih belum terlalu mengerti kira-kira antara Harajuku dan Visual Kei itu sama atau beda? Namun, kalau kita lihatlebih dalam lagi, mungkin memng benar antara Harajuku dan Viseual Kei mempunyai ciri khas yang sama, yang membedakannya adalah Visual Kei ini memili tampilan yang sedikir ‘Dark’ namun tidak semua gaya Visual Kei itu ‘Dark’ (Dark disini maksudnya yang sedikit gelap), sedangkan Harajuku sendiri seringkali terlihat lebih Full Color





Visual Kei itu salah satu jenis musik (genre) atau sub-genre dari musik J-Rock yang musiknnya memiliki ciri khas tersendiri, berhubungan erat dengan glam-rock, punk dan metal plus penekanan pada gaya pakaian dan make-up yang eksentrik. Dan uniknnya dalam genre ini, fashion dan gaya bermake up dianggap sama pentingnya dengan musik yang mereka usung. Visual Kei juga sering digambarkan sebagai gerakan yang dilakukan beberapa musisi di Jepang yang dikategorikan berdasarkan penggunaan make-up yang unik dan image yang flamboyant. Hal ini juga dihubung-hubungkan dengan make-up tebal, gaya rambut yang nggak biasa dan kostum yang rumit, lekat dengan penampilan androgynous.



 Dalam perkembangannya gaya Harajuku ini juga sering tertuang kedalam karya seperti anime atau manga Jepang, kita bisa ambil contoh Sasuke Uchiha dari anime Naruto, gaya rambut Sasuke ini sering dikaitkan dengan gaya rambut Harajuku, rambut dengan model spike memang sering dipakai bagi orang-orang yang mendalami fashion Harajuku. Contoh lainnya adalah Hisoka (Joker) dalam serial Anime Hunter X Hunter, kesan mistis dengan gaya pakaian serta gaya rambut yang jauh dari kesan simple mungkin bisa membuat kita memasukkan Hisoka kedalam jajaran karakter anime yang mungkin juga menggunakan gaya Harajuku.


Uchiha Sasuke


Uchiha Sasuke



Hisoka


Hisoka



Untuk di dalam negeri kita sendiri, banyak juga orang-orang yang memadukkan gaya Harajuku dengan konsep berpakaian simple ala Indonesia loh tapi tetep keren kok… Gaya lainnya kalau di Jepang punya gaya Harajuku, Negara kita yaitu Indonesia seringkali juga memunculkan fashion-fashion baru yang mungkin terkadang kesannya berlebihan atau mungkin membudaya dari pergaulan remaja zaman sekarang yang suka berlebihan atau sering disebut Alay. Wow..ini sama sekali gak bermaksud buat menghina atau membandingkan hanya saja gaya anak-anak alay ini juga berkembang di Indonesia karena pergaulan remaja kan, contohnya saja banyak remaja yang menggunakan pakian ataupun make up yang terlalu berlebihan.

Kembali lagi ke Harajuku, bukan hanya masyarakat Jepang yang biasa saja yang sering menggunakan gaya ini namun banyak juga Idola Jepang yang menggunakan gaya ini Loh, dan sepertinya gaya Harajuku ini tidak bisa lepas begitu saja bagi orang-orang yang memang menyukai kebudayaan Jepang,tanpa disadari gaya yang seperti ini sudah dianggap Budaya bagi Negara lain yang menyukai Jepang yang memang gaya yang mencolok seperti ini pasti mudah diingat bukan.

Yup ini sekilas tentang Harajuku, atau munglin kalau boleh saya katakan sebagai kebudayaan modern dari Jepang, mungkin ini saja yang bisa saya bahas, kalau ada kesalahan mohon dimaafkan, sedikit koreksi juga menguntungkan Hehehe…



Pantun 1-3

PANTUN 1


Beli seblak di kota Menteng
Belinya bareng teman-teman
Jangan anggap masalah itu enteng
Karenga bisa menjadi ancaman


PANTUN 2


Pagi-pagi nyobain baju baru
Nyobainnya sambil lari-lari
Banyak-banyak menuntut ilmu
Agar tidak menyesal di kemdiuan hari


PANTUN 3


Nonton Wayang dipasar baru
Nonton wayangnya sampai lusa
Nikmati hidup dan jangan ragu
Sambil mengucap syukur pada Yang Kuasa


Yossh... ini sedikit pantun yang bisa dishare, sedikit maksa sih kesannya maklum lah namanya juga masih baru dalam bikin pantun nih...