Captain Harlock

Captain Harlock

Jumat, 09 Januari 2015

Reportase Pelestari Koes Plus

Yossha… Dengan keadaan yang tenang  pada malam hari ini akan lebih terasa tenang kalau ditemani dengan lagu atau musik yang kita suka, terlebih jika lagu-lagu yang bisa membuat kita menginat kembali kenangan lama kita untuk merekap dan memperbaikinya. Berbicara mengenai musik atau lagu, saya akan membawa pembaca semua mengingat salah satu Band legendaris Indonesia,band yang membawa jenis musik dengan irama dan makna yang kuat sehingga tidak akan mungkin dilupakan oleh penikmatnya, bahkan namanya sudah terkenal baik dalam negeri maupun luar negeri. Band yang bisa dibilang membawa perubahan besar pada jenis musik yang pada masanya sangat popular, band dengan banyak penggemar baik muda maupun tua, dan sangat dikenang hingga sekarang.

Taraaa…. Band yang saya maksud adalah Koes Plus, jelas ketika mendengar nama band ini yang terlintas dipikiran kita adalah kata ‘Legendaris’ ,dengan lagu-lagu yang ‘Easy Listening’. Yup Koes Plus adalah band legendaris asal Indonesia yang terkenal melahirkan banyak sekali album dan lagu-lagu yang sangat fenomenal dan terkenal hingga sekarang ini. Bukan hal asing bagi kita ketika mendengar lagu-lagu seperti “Diana”. “Bis Sekolah”. “Bunga di Tepi Jalan”,dll
Berikut ini sedikit pengenalan tentang Koes Plus:

Koes Plus adalah grup musik Indonesia yang dibentuk pada tahun 1969 sebagai kelanjutan dari grup Koes Bersaudara. Grup musik yang terkenal pada dasawarsa 1970-an ini sering dianggap sebagai pelopor musik pop dan rock 'n roll di Indonesia. Sampai sekarang, grup musik ini kadang masih tampil di pentas musik membawakan lagu-lagu lama mereka, walaupun hanya tinggal Yonyang aktif.

Dari Koes Bersaudara menjadi Koes Plus
Dari kelompok Koes Bersaudara ini lahir lagu-lagu yang sangat populer seperti “Bis Sekolah”,“Di Dalam Bui”, “Telaga Sunyi”, “Laguku Sendiri” dan masih banyak lagi. Koesnomo (Nomo), selain bermusik juga mempunya pekerjaan sampingan sementara Tonny menghendaki totalitas dalam bermusik yang membuat Nomo harus memilih: tetap bermusik bersama Koes Bersaudara atau keluar. Nomo memilih opsi terakhir dan diikuti oleh adiknya Koesroyo (Yok). Dengan keluarnya dua anggota Koes Bersaudara yakni Koesnomo (Nomo) dan Koesroyo (Yok), Koes Bersaudara pun usai. Tonny yang terus ingin bermusik menggamit dua musisi masing-masing oleh Kasmuri (Murry) dan Totok AR, pemain bass group Philon. Band ini memakai nama Koes Plus, artinya plus dua orang di luar dinasti Koeswoyo: Totok A.R dan Murry.
Lagu-lagu Koes Bersaudara lebih menonjolkan harmonisasi vokal ( seperti lagu “Telaga Sunyi”, “Dewi Rindu” atau “Bis Sekolah”) dibanding lagu-lagu Koes Plus. Kelompok Koes Plus dimotori oleh almarhum Tonny Koeswoyo (anggota tertua dari kelompok musik Koeswoyo). Koes Plus dan Koes Bersaudara harus dicatat sebagai pelopor musik pop di Indonesia. Sulit dibayangkan sejarah musik pop kita tanpa kehadiran Koes Bersaudara dan Koes Plus.
Tradisi membawakan lagu ciptaan sendiri adalah tradisi yang diciptakan Koes Bersaudara. Kemudian tradisi ini dilanjutkan Koes Plus dengan album serial volume 1, 2 dan seterusnya. Begitu dibentuk, Koes Plus tidak langsung mendapat simpati dari pecinta musik Indonesia. Piringan hitam album pertamanya sempat ditolak beberapa toko kaset. Mereka bahkan mentertawakan lagu “Kelelawar” yang sebenarnya asyik itu.
Kemudian Murry sempat ngambek dan pergi ke Jember sambil membagi-bagikan piringan hitam albumnya secara gratis pada teman-temannya. Dia bekerja di pabrik gulasekalian main band bersama Gombloh dalam grup musik Lemon Trees. Tonny yang kemudian menyusul Murry untuk diajak kembali ke Jakarta. Baru setelah lagu “Kelelawar” diputar di RRI orang lalu mencari-cari album pertama Koes Plus. Beberapa waktu kemudian lewat lagu-lagunya “Derita”, “Kembali ke Jakarta”, “Malam Ini”, “Bunga di Tepi Jalan” hingga lagu “Cinta Buta”, Koes Plus mendominasi musik Indonesia waktu itu.
Lebih lengkap silahkan baca di:
Berbicara mengenai Koes Plus kurang pas rasanya jika tidak memulai obrolan dengan fans atau dikenal dengan pelestari Koes Plus secara langsung, kali ini saya akan melakukan sedikit kegiatan reportase kepada salah satu pelestari Koes Plus yang bernama Bambang Trianto (49), Kelahiran Jakarta 30 Oktober 1965, memiliki banyak sekali koleksi kaset Koes Plus dan termasuk kedalam pelestarinya yang memiliki grup bernama ‘Harplus’ yang berasal dari kata ‘Harto’ (Yang merupakan nama orang tuanya) dan ‘Plus’ yang berarti gabungan kata ‘Koes Plus’
Beliau mulai menyukai Koes Plus sejak kelas 5 SD dan mulai mengoleksi album-album band kesukaannya itu, beliau juga masih menekuni hobbynya sebagai pelestari hinnga sekarang, bahkan tidak jarang pulang malam untuk berkumpul dengan teman-temannya yang juga sebagai pelestari Koes Plus. Memiliki formasi yang sama dengan Koes Plus beliau berperan atau bahasa kerennya sih Cosu dari Tonny Koeswoyo dibagian Lead Guitar, permainan gitar yang ciamik dan enak dilihat adalah hasil bakat dan kecintannya terhadap band kesukaannya itu, beliau juga pandai mencopy irama, beat hingga not sang idola, sungguh hal yang sangat luar biasa mengingat teknik bermain melody Tonny Koeswoyo itu benar-benar menakjubkan.
Berikut ini adalah link rekaman beliau dengan Murry

Shakila - By. Koeswara Band Feat. Murry Koes Plus


“Koes Plus ini terobosan baru dimana sebelumnya belum ada yang mengeluarkan lagu-lagu dengan power yang berbeda, mereka berani tampil beda dan berani benar-benar serius dalam karir mereka,mulai menyukai Koes Plus tuh mulai kelas 5 SD mulai dari situ akhirnya mulai mengoleksi album-album mereka, sebenernya sih ini juga masih banyak lagi koleksinya Cuma beberapaudah ada yang ilang jadinya yang kesisa sekarang bener-bener dijaga soalnya nyarinya juga susah banget, dan mungkin sekalinya ada harganya pasti bakalan mahal banget”- Bambang Trianto.

Beliau ini kayaknya emang fans berat banget, waktu lagi wawancara aja banyak hal yang beliau rasakan sebagai pelestari Koes Plus bahkan bisa mengingat masa lalu katanya. Cukup terpukau juga sih ngeliat koleksi beliau tentang idolanya tersebut, melihat betapabanyaknya lagu-lagu yang sudah Koes Plus ciptakan memang membuat kita merinding, jika saya hidup pada zaman Koes Plus mulai terbentuk mungkin saya juga akan sangat fanatic sekali, terlebih kalau menurut saya sih Koes Plus ini ya jeniusnya musik.

Beberapa koleksi beliau juga saya abadikan dan cukup membuat tercengang juga karena jumlahnya itu ya gak sedikit, beliau dengan senang hati mengeluarkan koleksinya bahkan sambil memeritahu kapan saja album-album yang sedang disusun itu dikeluarkan, benar-benar berpengetahuan luas ya seputar idolanya.








Yup sekilas reportase saya dengan salah satu pelestari Koes Plus, jika ada kekurang mohon dimaafkan




0 komentar:

Posting Komentar